Entri Populer

Selasa, 29 Mei 2012

Kekristenan Yang Dewasa

Ef 4:11-15
11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Ayat di atas jelas memberikan kepada kita suatu nasihat bahwa sudah menjadi tugas gembala, gereja, pengkhotbah untuk menjadikan jemaat Tuhan dewasa rohani. Kedewasaan adalah suatu target Kristus yang adalah Kepala Gereja agar orang2 kudusNya Tuhan menjadi serupa seperti Dia.
Bagaimana agar kita dpr mnjadi org Kristen yg dewasa rohani? Simpelnya, ada 5 B:

1. Yoh 20:24-29 - Berjumpa secara pribadi
    Perjumpaan dengan Tuhan merupakan titik awal menuju kedewasaan. Mungkin tidak semua orang mngalami perjumpaan langsung dgn Tuhan (seperti halnya pak Pariadji). Tetapi dengan adanya mujizat yang kita alami dalam hidup kita, dapat dijadikan jalan perjumpaan kita dengan Dia.
Sebab itu gereja harus mendemonstrasikan kuasa Allah sbg langkah awal orang mengalami perjumpaan dengan Tuhan melalui mujizat yang mereka alami.
2. Rm 12:2 - Berubah cara hidup
    Dahulu mungkin kita masih hidup dalam gaya yang lama. Kita masih mengnakan mnusia lama (Ef 4:24-27). Tetapi setelah mengalami perjumpaan dengan Tuhan, cara hidup kita harus berubah, tidak seperti orang dunia yang belum berjumpa dengan Yesus.
3. Kol 2:7 - Berakar dalam Tuhan
    Analogi sebuah akar digambarkan oleh Paulus untuk mnghadapi angin2 pengajaran. Gereja tidak dapat menghentikan banyaknya pengajaran sesat yang berkembang karena memang pengajaran sesat akan terus berkembang dan semakin banyak menjelang akhir jaman. Tetapi gereja dapat memperlengkapi jemaat untuk berakar agar tidak mudah goyah oleh banyaknya pengajaran yang berkembang.
4. Ef 4:13-15 - Bertumbuh ke arah Kristus
Gereja (dalam arti organisasi maupun organisme) yang sehat harus bertumbuh. Gembala, pengkhotbah, pengajar harus membawa jemaat kepada pertumbuhan iman ke arah Kristus
5. Ef 4:11-12 - Beri diri melayani
Gol akhir selama kita di dunia adalah melayani pekerjaan Tuhan. Pelayanan tidak hanya terbatas di gereja, tetapi bisa d rmah tangga, kampus, sekolah, tempat kerja, dll. Jadi pribadi yg dewasa adalah pribadi yang melayani.

Bersyukur ada di gereja Tiberias dimana kelima point di atas terjadi dalam hidupku, dan juga semoga terjadi dalam hidup kita semua. Tuhan berikan gembala Pdt DR Y. Pariadji untuk kita dapat berjumpa dengan Tuhan (mengalami mujizat-karya Tuhan), berubah (hidup kudus), berakar (melindungi dari ajaran2 sesat), bertumbuh ( menjadi serupa seperti Yesus yang siap ke surga), beri hidup melayani (korban).
Tuhan memberkati

Selasa, 22 Mei 2012

Antara Allah dan Yahweh



Pendahuluan
Ditengah-tengah bangsa Indonesia yang pluralis karena terdiri dari berbagai macam suku, agama, dan ras, yang sementara dalam proses berbangsa dan bernegara, masyarakat sangat rentan untuk terjadinya disintegrasi. Dan adanya ratusan organisasi gereja dengan berbagai macam doktrin, serta masing-masing memiliki cara mengekspresikan iman merupakan potensi yang dapat menimbulkan banyak masalah. Dalam konteks yang demikian gereja sedang mengalami pertumbuhan. Gereja harus tatap mewaspadai adanya upaya memecahbelah yang dilakukan oleh orang-orang yang mencari kepuasan sesaat dan karena adanya oknom dengan pemahaman teologia yang sempit.
Gereja memang sudah teruji melalui penderitaan yang timbul disebabkan metode kekerasan yang diberlakukan oleh keputusan politik para pemimpin yang berjiwa tirani atau dikuasai sentimen keagamaan. Tidak jarang harus menghadapi goncangan yang diakibatkan oleh pemikir maupun teolog yang mencetuskan ide atau gagasan. Tetapi sejarah gereja membuktikan bahwa Tuhan Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja tidak pernah kehilangan kontrol terhadap gereja-Nya.
Uraian di bawah ini merupakan tanggapan terhadap serangan kepada orang Kristen yang dituduh sesat, sebab mempergunakan kata Allah oleh kelompok yang memiliki paham bahwa seharusnya Tuhan dipanggil dengan Yahweh (Selanjutnya penulis menyebut “Yahwehisme”). Orang Kristen tidak boleh memakai Allah untuk menyebut Tuhan, karena selain akan membingungkan antara Islam dan Kristen istilah tersebut berasal dari nama dewa. Penulisan ini dipersiapkan agar dibaca oleh jemaat Kristen secara umum, karena itu diupayakan tidak terlalu bersifat akademis. Sebab sudah ada tulisan tentang penggunaan kata Allah, El dan Yahweh yang penulisannya memperhatikan filologis historis, etimologis, hermeneutik dan dalam sistematika teologia yang baik.

Asal-Usul Nama Yahweh
Orang Kristen hendaknya tidak perlu memberikan tuduhan sesat terhadap orang yang memanggil atau mempergunakan nama Yahweh dengan sembarangan. Mungkin yang berhak memberikan tuduhan demikian hanyalah orang Ibrani. Pada awalnya orang Ibrani menerima nama Yahweh melalui Musa, tetapi dikemudian hari mereka tidak berani menyebutkan secara langsung dan menggantikan dengan Adonai (yang diartikan “Tuhan” atau “Tuan”) atau Sy’ma (yang diterjemahkan “Nama itu”). Setiap kali orang Ibrani menemukan YHWH penyebutan nama Tuhan tanpa vokal dalam kitab suci Perjanjian Lama, ia akan merujuk pada “catatan kaki” yang menjelaskan agar dibaca "Adonai" atau "Sy’ma". Dikemudian hari penempatan vokal yang diambilkan dari Adonai dan ditempatkan pada YHWH, didapatkan kata Yahweh. Ada yang membacanya menjadi Yehowah atau Yehova seperti sekte saksi Yehova. Bagi orang Ibrani selaku pewaris mula-mula nama Yahweh nama tersebut disucikan dan sakral, sehingga tidak boleh diucapkan secara langsung. Harold Henry Rowley dengan gelar doktor dalam Perjanjian Lama dan diangkat menjadi profesor bahasa dan sastra Ibrani di Universitas Manchester Inggris membuktikan bahwa Yahweh adalah nama dewa suku Keni yang hidup jauh sebelum jaman Musa. Lebih lanjut Rowley mengatakan, itu tidak berarti bahwa Musa begitu saja menyodorkan agama suku Keni kepada bangsanya. Karena Yahweh menjadi Tuhan orang Israel bukanlah nama Yahweh yang diajarkan Musa, melainkan Yahweh telah memerdekakan dari kekuasaan Mesir. Itu berarti makna Yahweh yang dikenal orang Israel menjadi lain sekali dengan Yahweh bagi suku Keni (Ibadat Israel kuno, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1981). Dalam suatu peristiwa Tuhan murka kepada bangsa Israel, sekalipun mereka menyebut Tuhan dengan Yahweh tetapi mencoba memvisualisasikan dengan patung seekor sapi. Tuhan tidak tertarik dengan sebutan Yahweh bangsa Israel, sebab mereka menyembah “hasil pikiran” mereka sendiri.
Sedangkan penggunaan “El” untuk Tuhan oleh bangsa Israel merupakan kata padanan yang mempunyai bentuk yang sama asalnya dalam bahasa-bahasa Semitis lainnya. El berarti suatu allah atau dewa dalam pengertian yang paling luas. Karena sifatnya yang umum, maka El sering dihubungkan dengan kata sifat (ejektif) dan sebutan (predikat) tertentu. Selain daripada itu perlu disimak dalam naskah Ras Syamra, bahwa El adalah kata benda nama diri, nama dari “Allah Akbar” orang Kanaan yang anaknya adalah Ba’al. Sedangkan bentuk jamak dari El ialah “Elohim”, dan bila dipakai sebagai jamak diterjemahkan dewa-dewa (Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid 1, A-L, Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta, 1992). Sehingga Bapa leluhur orang Ibrani menggabungkan El dengan kata sifat sesuai pengalaman yang mereka temui bersama Tuhan, menjadi "Elsyadai", "El Elyon", dan "Eloah", dst. Pada era gereja dewasa ini cara tersebut digunakan dengan menyebut Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus tanpa disertai pengingkaran kepada Yahweh. Pemakaian nama Allah tidak membingungkan baik untuk orang Kristen maupun untuk orang Islam seperti telah terbukti selama ini. Sebab keduanya sebagai agama pendatang di Indonesia yang masing-masing memiliki kitab suci yang dapat dijadikan pedoman, dan masing-masing memiliki latar belakang historis. Sedangkan kata Allah telah menjadi bahasa baku di Indonesia yang setiap warga negara dengan latar belakang agama apapun berhak mempergunakannya (Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1990). Kata Allah itu sendiri berasal dari dua kata “Al” dan “Ilah”, dimana Al merupakan sebuah kata sandang (cf. The dalam bahasa Inggris) dan Ilah artinya “Yang Kuat”. Secara etimologis dan semantis kata ini berasal dari bahasa-bahasa Semitis yang lebih tua, yang secara luas dipakai di Timur Tengah sejak abad ke-5 sebelum Masehi sampai munculnya Islam pada abad ke-7 Masehi. Akar kata ini yang terdapat dalam bahasa rumpun Semitis adalah dua konsonan “alif” dan “lam”. Sedangkan ucapan sesuai dengan phonetik masing-masing contohnya “el” dalam bahasa Ibrani dan “il” dalam bahasa Arab (Bambang Noorsena, Sekitar Nama Yahweh, Allah Dan Isa, Catatan Perbandingan dari aneka Terjemahan Alkitab Bahasa Melayu/Indonesia). Oleh karena itu dalam kehidupan praktis sehari-hari orang Islam akan menyebut sesembahannya dengan nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Sedangkan orang Kristen menyebutnya Allah Bapa di sorga di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Penggunaan Yahweh Selanjutnya
Cukup menarik memang, sekelompok kecil orang Kristen di Indonesia begitu giat mempertahankan nama Yahweh, sementara orang Yahudi sebagai pewaris langsung mengubah begitu saja nama Yahweh sesuai kebutuhan. Selain mempergunakan El seperti di atas, demi kepentingan misi dalam konteks budaya Yahweh diganti dengan εγω ειμι (baca: ego eimi). Septuaginta merupakan kitab yang disalin dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani oleh 70 (sebenarnya lebih) ahli kitab dan ahli bahasa bangsa Yahudi. Semua penggunaan kata Yahweh diterjemahkan atau diganti dengan “ego eimi” yang artinya “Aku ini”. Terjemahan ini dianggap tepat, sebab nama YHWH dalam bahasa Ibrani berbunyi “Ehyeh Esyer Ehyeh” yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sehari-hari “Aku adalah Aku ada” (Keluaran 3:14). Itu berarti nama Yahweh sebagai pernyataan Tuhan yang mengandung arti Tuhan yang ada, tetap ada dan berkarya. Dengan demikian dapat dimengerti jikalau Tuhan Yesus menyuruh orang mempercayai karya-Nya merupakan bukti keberadaan-Nya sebagai Mesias (Matius 11:2-6). Bahkan Yesus Kristus menegaskan kepada murid-murid-Nya sengan menunjuk diri-Nya sendiri sebagai “ego eimi”. Kesimpulan dari Doktor Arkhimandrit Daniel Bambang menurut iman Kristen Orthodox, bahwa nama Yahweh bagi orang Ibrani bukan merupakan nama Diri Sang Pencipta, namun lebih merupakan penyebutan Keberadaan dari Sang Pencipta itu sendiri.(Dr. Arkhimandrit Daniel Bambang, Allah Tritunggal, satya Widya Graha, Jakarta, 2001).
Usulan kepada orang Kristen supaya menggantikan istilah Allah dengan Yahweh dimaksudkan supaya ada perbedaan dengan agama Islam. Namun dilain pihak persoalannya jika usulan tersebut dilakukan akan menempatkan agama Kristen sama dengan agama Yahudi atau dengan sekte Saksi Yehova. Kelompok “Yahwehisme” menyatakan bahwa Tuhan akan mengalami kebingungan jika dipanggil bukan dengan nama-Nya. Jika Allah dapat mengalami kebingungan berarti pengingkaran terhadap sifat Allah Yang Mahatahu. Allah dalam menerima doa dan ibadah umat-Nya tidak saja melihat gerak bibir melainkan juga ke dalam hati.

Tuduhan Kelompok “Yahweisme”
Adanya peristiwa di Indonesia dimana beberapa gereja dihancurkan dan dibakar, dianggap oleh kelompok “Yahwehisme” sebagai hukuman dari Yahweh karena gereja-gereja tersebut mempergunakan nama Allah. Secara subyektif dapat saja peristiwa itu dikaitkan demikian, meskipun ada banyak gereja yang tidak mempergunakan nama Allah di luar Indonesia mengalami hal yang sama. Dilain pihak gereja-gereja yang mempergunakan nama Allah sementara mengalami pertumbuhan secara signifikan. Pertanyaan yang perlu diajukan kepada kelompok yang gigih memperjuangkan nama Yahweh adalah prestasi apa yang telah dikerjakan untuk kemajuan dan perkembangan gereja Tuhan. Kalau dikatakan bahwa Roh Kudus masih berkarya di gereja yang menyebut Tuhan dengan Allah dan Yahweh belum mendatangkan hukuman, karena Tuhan masih mentolerir tingkat pengertian yang belum memadai. Apa parameter yang dipergunakan untuk “menentukan waktu” dari tingkat pengertian yang belum memadai sampai kepada pengertian yang sudah memadai? Realitas yang terjadi sampai hari ini Roh Kudus tetap bekerja di gereja yang tidak memakai nama Yahweh dimana mujisat terjadi, jiwa-jiwa datang bertobat, dan berkat dilimpahkan, padahal telah belajar tentang arti dan penggunaan kata Yahweh. Apakah para pakar teologi dan guru besar dalam bidang Perjanjian Lama dan sastra Ibrani yang sudah melakukan riset bertahun-tahun dapat dinilai tingkat pengertiannya masih rendah oleh orang yang prestasi akademis teologianya tidak jelas?
Ada beberapa ayat dipergunakan kelompok “Yahwehisme” untuk menyudutkan orang Kristen yang tidak mempergunakan Yahweh. Matius 12:37 ditafsirkan bahwa menyebut nama Allah akan dihukum, padahal konteks ayat tersebut ditujukan kepada orang Farisi yang menyebut nama Yahweh tetapi belum tahu secara persis apa yang dilakukan Yesus, namun dengan mudahnya memberikan tuduhan. Tuduhan yang didasari iri hati dan kesombongan agamawi, lalu Yesus menyoal kata-kata yang dilontarkan karena keluar dari hati yang tidak benar dan pasti akan menerima hukuman. Maleakhi 2:1,2; Hosea 11:7 dan Ibrani 10:26,27 disodorkan sebagai ancaman jika tidak mengubah penyebutan Allah dengan Yahweh. Untuk mengerti Maleakhi 2:1,2 membacanya harus diselesaikan sampai ayat 9, ayat tersebut ditujukan kepada para imam yang tidak hidup sesuai dengan perjanjian Tuhan dan mulutnya tidak mengatakan kebenaran. Dapat dipastikan para imam tersebut masih menyebut nama Yahweh dan tidak menggantikan dengan nama apapun. Hosea 11:7 dapat dimengerti dengan benar jika membacanya dimulai dari ayat 1, dikatakan umat Israel berhenti meninggikan nama Yahweh karena telah memanggil serta menyembah Baal. Mereka telah mengingkari iman kepada Yahweh dan mempraktekkan hidup keagamaan Baal. Penghujatan terhadap nama Yahweh yang terdapat dalam Imamat 24:16 bertitik tolak dari ayat 11 dimana ada seorang perempuan Israel dalam kemarahannya ia menghujat dan mengutuk nama Yahweh. Jadi peristiwa tersebut tidak membicarakan masalah penggantian atau penyebutan Yahweh dengan nama yang lain. 1 Tawarikh 16:26 merupakan bagian dari nyanyian yang mengekspresikan iman yang monotheistik hanya mempercayai Yahweh sebagai penguasa. Menyebut Tuhan dengan Allah tidak berarti memiliki iman yang menyembah Tuhan lebih dari satu (Politheistik). Mengutip Zefanya 3:9 dengan menekankan “…supaya sekaliannya memanggil nama Yahweh, …” tidak boleh begitu saja meninggalkan pasal 1:1 yang memberikan informasi tentang situasi dan kondisi umat pada saat Zefanya menyampaikan firman Tuhan. Umat Tuhan pada waktu itu telah berubah setia dengan mengingkari perjanjian dengan Yahweh, mereka melakukan penyembahan kepada Baal dan Asyera, dewa matahari, dewa bulan, rasi-rasi bintang dan segenap tentara langit yang dilakukan di dalam bait Tuhan (2 Raja-raja 22, 23). Fakta historis dalam 2 Raja-Raja 22, 23 dituangkan kembali oleh Zefanya dalam pasal 1:4,5 dan ditambahkan dosa melalui mulut yaitu bersumpah demi dewa Milkon. Maka Tuhan berurusan dengan bibir orang-orang yang mengikat sumpah dengan para dewa, dan memperbarui mereka untuk percaya dan memanggil nama Yahweh. Sedangkan Ibrani 10:26, 27 tidak saja ditujukan kepada yang menyebut Tuhan dengan Allah, namun juga kepada yang mempergunakan Yahweh Sebab ayat itu secara eksklusif tidak ditujukan kepada dosa yang menyangkut penyebutan Tuhan khususnya yang tidak memanggil nama Yahweh. Seperti ibarat pepatah “Jauh panggang dari api” jika ayat-ayat tersebut di atas ditujukan kepada orang percaya yang memanggil Tuhan dengan Yahweh. Ayat Alkitab tidak dapat dipergunakan secara sewenang-wenang dengan mengambil ayat terlepas dari konteks hanya untuk mendukung asumsi atau suatu gagasan. Sejarah gereja membuktikan bidat dibangun dengan mengutip ayat lepas dari konteksnya, dan memanipulasi ayat untuk menimbulkan rasa takut serta memberikan harapan keduniawian kepada siapa saja yang akan dijadikan pengikut.

Hanya Nama Yesus Kristus Yang Menyelamatkan
Dalam proses perkembangan bahasa merupakan hal yang alamiah jikalau terjadi pertukaran atau mutasi (pengadopsian) satu kata dari satu bahasa ke bahasa yang lain. Terjadinya mutasi akan sangat dimungkinkan apabila terjadi kontak sejarah, dan bahkan dalam kepentingan misi pekabaran Injil lintas budaya pengadopsian tidak dapat dihindarkan. Meskipun dapat saja terjadi kata yang diadopsi tetap bermakna seperti dalam bahasa asalnya, atau makna kata tersebut sudah berubah yang disesuaikan konteks pemakai. Seperti penggunaan kata Allah oleh Islam dan Kristen tidak perlu sampai mengubah sila pertama Pancasila menjadi “Ke Allahan yang maha Esa” seperti yang dikhawatirkan kelompok “Yahwehisme”. Sebab semua agama di Indonesia mengakui sifat ke EsaanNya, sedangkan pemakaian Tuhan dianggap sudah cukup mewakili.
Memanggil Tuhan dengan Allah dalam konteks iman Kristen itu berarti percaya Yesus Kristus Anak Tunggal Allah Bapa yang telah mati di salib untuk dosa seluruh umat manusia, dibangkitkan pada hari ketiga, naik ke sorga dan akan datang kembali mengangkat gereja-Nya. Oleh sebab itu di kolong langit ini tidak ada nama lain yang dapat menyelamatkan kecuali nama Yesus Kristus. Alkitab menegaskan bahwa tidak ada cara lain untuk masuk ke sorga, kecuali dengan percaya di dalam nama-Nya (Kisah Para Rasul 4:12; Yohanes 14:6). Tidak ada nama selain nama Yesus Kristus yang ditinggikan, dimana pada akhirnya semua lidah akan mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan.

Kesimpulan
Nama Allah sudah dipakai dalam ritual keagamaan jauh sebelum agama Islam lahir, dan nama Yahweh yang diperkenalkan Musa kepada bangsa Israel bukan berasal dari Sorga. Nama Yahweh dan Allah tidak menyelamatkan, itu berarti penyebutan nama Yahweh ataupun Allah harus diucapkan dalam iman kepada Yesus Kristus. Kitab Torat dan kitab para nabi mengarah kepada puncak karya Allah, yaitu pemulihan hubungan manusia berdosa dengan Allah Bapa di Sorga melalui karya Yesus Kristus (Lukas 24:27, 44; Yohanes 5:39).. Karena itu sembah dan layanilah Tuhan dengan menyebut-Nya Yahweh atau Allah sejauh diucapkan dengan iman, rasa hormat dan penuh cinta didalam Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu akan sangat bijaksana jika anak Tuhan tidak menghakimi saudara seiman yang lain, karena Tuhan adalah hakim satu-satunya. Dan tidak seorang pun yang telah diberi wewenang untuk menjadi hakim atas saudara-saudara seiman (KBH)

Khasiat Minyak Zaitun

KHASIAT DAN MANFAAT MINYAK ZAITUN MELALUI PENELITIAN DAN ALKITABIAH
by Donny Prisdjuliantjokro Hutapea


PRESENTASI SEPUTAR MINYAK ZAITUN
Dibawakan oleh: Donny Hutapea.

1. MINYAK ZAITUN MENURUT HASIL PENELITIAN
Khasiat zaitun dikenal sejak ribuan tahun lalu karena mengandung asam oleic (oleic acid) dan polifenol yang mampu menjadi antioksidan bagi kulit, dan rambut yang biasa menjadi keluhan setiap wanita, seperti keriput, kulit bersisik hingga rambut bercabang. Berikut beberapa perawatan dari zaitun untuk rambut hingga kulit agar selalu terjaga kelembutannya.

Bahan makanan yang terkenal dari dataran Mediterania ini merupakan bahan yang sering dihubungkan dengan kesehatan. Namun, minyak zaitun memiliki banyak fungsi dan manfaat baik untuk berbagai keperluan. Meski tergolong mahal dan jarang ada di pasaran, setidaknya Anda kini tahu bahwa minyak zaitun tak hanya bisa digunakan untuk kesehatan, tetapi juga kecantikan dan keperluan rumah tangga lain. Sehingga, ketika Anda menyimpan minyak zaitun, Anda sudah tahu bahwa Anda berinvestasi untuk banyak hal. Berikut beberapa manfaat minyak zaitun.

a. Kulit sehat (melawan kanker) Zat yang dimiliki minyak zaitun, linoleic acid, merupakan sebuah zat yang mampu menjaga air menguap. Sehingga, zat ini amat baik untuk digunakan sebagai pelembab kulit. Menurut Leslie Baumann, M.D., pengarang The Skin Type Solution, mengkonsumsi buah dan minyak zaitun bisa memberikan kulit sehat, sama ketika dikenakan sebagai olesan. Teteskan minyak zaitun ke dalam air mandi hangat untuk tambahan kesehatan. Baumann menambahkan, bahwa minyak zaitun juga mengandung setidaknya 4 zat antioksidan yang berbeda. Hal ini berarti membantu menetralisir radikal bebas yang menyebabkan penuaan pada kulit dan kanker kulit.

b. Mengurai rambut kusut Untuk mengatasi rambut kusut dan rusak, oleskan minyak zaitun pada sisir, lalu sisirkan pada rambut yang kering atau melayang, khususnya di udara yang dingin atau lembab. Michael de Jong, penulisClean Body menyarankan untuk mengoleskan rambut dengan minyak zaitun, bungkus dengan shower cap setidaknya 3 menit, lalu keramas seperti biasa. Hal ini akan membantu memberikan kelembaban pada rambut yang sangat kering.

c. Membantu melegakan tenggorokan kucing Untuk membersihkan tubuhnya, kucing menjilati bagian-bagian tubuhnya. Tak jarang, ada helaian rambutnya yang terlepas dan tersangkut di tenggorokannya. Untuk mengeluarkan rambut-rambut yang menggumpal di tenggorokannya (hairball), kucing harus terbatuk-batuk dan mendehem. Untuk mengurangi kesulitannya, tambahkan satu sendok minyak zaitun ke dalam makanannya. Selain untuk mencegah hairball, hal ini juga membantunya mendapatkan rambut yang lebih bersinar dan sehat.

d. Mengurangi dengkuran Menenggak minyak zaitun sebelum tidur bisa memberikan lubrikasi pada otot tenggorokan, sehingga dipercaya bisa mengurangi dengkuran. Termasuk juga mengurangi rasa gatal di tenggorokan.

e. Mengilapkan furnitur dan besi (termasuk bahan kulit) Peralatan makan dari perak, perunggu, dan bahan metal lainnya bisa dipoles dengan saus tomat atau pasta gigi. Untuk mencegah bekas, karat, dan noda, gosokkan minyak zaitun pada bahan-bahan tadi. Caranya, campurkan minyak zaitun dan perasan lemon dengan perbandingan 2:1. Celupkan kain lembut ke dalam campuran tadi, bersihkan furnitur dari debu, lalu gosokkan kain tadi. Bisa juga digunakan pada meja kayu. Sementara untuk produk kulit, oleskan minyak zaitun tipis-tipis, diamkan selama 30 menit, lalu lap dengan kain.

f. Bebaskan resleting keras Terkadang ada tipe-tipe resleting yang mengeras sehingga sulit dibuka. Untuk melancarkannya kembali, teteskan minyak zaitun langsung pada resleting tersebut, lalu perlahan-lahan tarik kembali resletingnya.

g. Melancarkan pintu menderik Minyak zaitun bisa berkhasiat sebagai lubrikan dalam banyak hal. Untuk menghilangkan suara berdenyit engsel pintu, teteskan minyak zaitun. Anda mungkin lebih memilih WD-40 untuk hal-hal tersebut. Namun, bahan dasar WD-40 adalah hidrokarbon, jadi, setiap saat kita mengurangi penggunaan zat tersebut, kita semakin menjaga bumi agar lebih bersih.[1]


Minyak zaitun sudah digunakan sejak berabad-abad lalu untuk kebutuhan konsumsi, juga untuk kecantikan para wanita. Keefektivitasannya sudah teruji melewati batas ruang dan waktu. Mau mencoba minyak alami ini untuk kecantikan Anda? Berikut adalah hal yang bisa dilakukan minyak zaitun untuk kecantikan Anda.

a.Pengganti krim cukur
Kehabisan krim cukur? Jangan khawatir, gunakan saja minyak zaitun. Minyaknya akan melembutkan rambut-rambut yang kasar dan memberikan hasil cukur yang lebih mulus. Pssst, kalau suami Anda memiliki kulit wajah sensitif sehingga takut mencukur, coba berikan minyak zaitun sebagai pengganti krim cukurnya dan lihat khasiatnya.

b.Menghaluskan kutikula
Berangan-angan memiliki kuku yang lebih kuat, bebas dari kutikula, sekaligus tangan yang lembut? Celupkan kuku-kuku jari Anda ke dalam minyak zaitun hangat. Minyaknya akan membuat kutikula melunak, sekaligus menguatkan kuku yang mudah patah. Lalu oleskan minyak tersebut pada tangan sebelum tidur, lalu bungkus dengan sarung tangan dari katun, biarkan semalaman.

c.Melembapkan kulit kering
Lembapkan daerah kering pada bagian tubuh Anda dengan mengoleskan minyak zaitun di titik-titik tertentu. Oleskan secukupnya pada bagian-bagian tubuh kering, seperti kulit bibir kering, kulit kaki yang kering, atau di bagian tubuh mana pun yang ingin Anda lembapkan. Minyak zaitun juga bisa digunakan sambil berendam untuk menghaluskan kulit. Campur minyak zaitun dengan minyak esensial, seperti lavender untuk lebih nyaman dan wangi.

d.Membersihkan sisa makeup
Minyak zaitun juga mampu menghapus sisa makeup yang menempel pada kulit. Tepuk-tepuk kapas yang sudah dicelupkan ke dalam minyak zaitun pada wajah seperti membersihkan makeup dengan pembersih susu. Bisa pula digunakan untuk membersihkan sisa maskara.

e.Melembutkan rambut kasar
Siram rambut dengan minyak zaitun, lalu bungkus dengan handuk, diamkan selama 30 menit. Untuk rambut yang rusak karena salah perawatan, campur ½ cangkir minyak zaitun dengan satu butir telur yang sudah dikocok, lalu siram ke rambut Anda, bungkus dengan penutup rambut plastik, biarkan selama 30-45 menit. Lakukan perawatan ini seminggu sekali lalu berikan jeda setelah menunjukkan perubahan membaik.[2]

f.Sebagai pelengkap dan pelezat makanan
Sebagai contoh; sebagai campuran salad, menumis/menggoreng daging/sayur, roti/pizza, dan sebagainya.


2. MINYAK ZAITUN VERSI ALKITAB

Minyak merupakan salah satu dari lambang Roh Kudus Tuhan. Di dalam kitab 1Sam 16:13: “Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama”. Minyak dalam perjanjian lama berarti bahwa segala sesuatu yang diurapi minyak adalah sesuatu yang diasingkan untuk Allah. Mulai dari raja Israel, kemah tempat tabut Allah (kel 30: 25-30, Imamat 8:10-12), Mematraikan Mezbah Allah (Kej 28:16-18, Kej 35:13-15), Harun dan putra-putranya (kel 30:30), nabi (1 Raja 19:16). Lalu minyak juga diperlukan untuk menyalakan tujuh kaki dian dalam kemah sembayang Allah.[3]

Dizaman Musa pertama kali membuat minyak urapan dan rempah-rempah (Kel 37:29) serta membuat minyak zaitun tumbuk sebagai bahan bakar minyak lampu untuk pertama kali sebagai pelita (Imamat 24:1-4).

Minyak urapan untuk memuliakan/menghormati Allah dan manusia Hakim 9:8-9: “Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka. Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami! Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?”

Minyak urapan untuk mengurapi kepala agar diberikan kelimpahan Mazmur 23:5: “Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah,

Minyak urapan bisa melebihi teman-teman sekutu Ibrani 1:9: “Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu”.

Minyak urapan untuk menyembah Allah Mikha 6:6-7: “Dengan apakah aku akan pergi menghadap TUHAN dan tunduk menyembah kepada Allah yang di tempat tinggi? Akan pergikah aku menghadap Dia dengan korban bakaran, dengan anak lembu berumur setahun? Berkenankah TUHAN kepada ribuan domba jantan, kepada puluhan ribu curahan minyak? Akan kupersembahkankah anak sulungku karena pelanggaranku dan buah kandunganku karena dosaku sendiri?".

Minyak tak dapat dirusakan karena perintah Tuhan Wahyu 6:6: “Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu”.

Minyak urapan untuk mengusir setan dan menyembuhkan penyakit Markus 6:13: “dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka”. Yakobus 5:14: “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan”.

Minyak urapan untuk menyembuhkan luka-luka Lukas 10:34: “Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya”.

Bahkan Yesus menyebut adanya kuasa pengampunan dosa di balik minyak urapan Lukas 7:46-50:
46. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
47. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
48. Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: "Dosamu telah diampuni."
49. Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?"
50. Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: "Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"


Pesan dan doa:

Percaya atau tidak percaya itulah fakta/bukti bahwa khasiat dan manfaat minyak zaitun dunia mengakui, lebih-lebih tercantum di Alkitab ada 191 kata mengenai minyak, anda boleh cek kebenarannya lebih lanjut. Selain lambang Roh Kudus Tuhan, minyak merupakan sarana yang disediakan Tuhan yang merupakan bagian dari doktrin Alkitab, tinggal bagaimana kita sebagai umatNya maupun hamba Tuhan boleh pakai atau tidak itu terserah pribadi lepas pribadi karena itu adalah suatu pilihan.

Kami berdoa: sungguh besar kuasaMu Tuhan, yang tiada taraNya sehingga kami boleh mengenal lebih dalam lagi tentang minyak di Alkitab, yang adalah bagian kebenaran firmanMu juga Tuhan. kami bersyukur dalam nama Tuhan Yesus. Amin.

[1] http://nasional.kompas.com/read/2009/08/04/1546486/Minyak.Zaitun.yang.Kaya.Manfaat
[2] http://nasional.kompas.com/read/2009/11/13/13161867/Ragam.Guna.Minyak.Zaitun.untuk.Kecantikan
[3] http://gogetglory.blogspot.com/2009/04/nama-dan-lambang-roh-kudus-bagian-2.html

Senin, 07 Mei 2012

Gereja Tiberias dan Perjamuan Kudus

Sebagai salah seorang Pendeta di Gereja Tiberias, saya ingin membagikan pengajaran tentang Perjamuan Kudus (untuk seterusnya disingkat PK). Karena PK merupakan sesuatu yang hampir selalu dilakukan dalam setiap ibadah di Tiberias. Tidak heran banyak orang yang menganggap bahwa ajaran PK yang dilakukan di Tiberias sesat atau menyimpang.
Banyak faktor orang mengatakan bahwa PK yang dilakukan di Tiberias sesat, seperti contoh: kok PK bisa dibawa pulang, kok PK dilakukan setiap kali ibadah (dengan alasan akan merendahkan kesakralan PK), kok bisa diberikan kepada anak-anak (bahkan bayi). Hal inilah yang dipandang oleh beberapa orang sebagai kesesatan yang dilakukan di Tiberias.
Oleh sebab itu melalui tulisan ini, kerinduan saya, bahwa banyak orang yang memahami dan akhirnya mengamini apa yang dilakukan di Tiberias.

I Kor 11:23-30
23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang.
27 Jadi barangsiapa dengan cara yang tidak layak makan roti atau minum cawan Tuhan, ia berdosa terhadap tubuh dan darah Tuhan.
28 Karena itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu.
29 Karena barangsiapa makan dan minum tanpa mengakui tubuh Tuhan, ia mendatangkan hukuman atas dirinya.
30 Sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit, dan tidak sedikit yang meninggal.

Ayat2 di atas banyak dibacakan oleh gereja-gereja sebelum melakukan PK. Dan dari ayat2 di atas kita dapat menemukan pelajaran penting dari PK, khususnya yang biasa dilakukan di gereja Tiberias.

1. Perjamuan Kudus adalah perintah/ ajaran langsung Tuhan Yesus (ay. 23).
    Surat I Korintus ditulis oleh Paulus, yang bukan dari golongan rasul. Ia penganiaya orang Kristen, bahkan punya ambisi membunuh orang Kristen (Kis. 9:1-2). Tetapi Tuhan Yesus menjumpainya saat perjalanannya menuju Damsyik (Kis. 9:3-5), dan akhirnya mengalami pertobatan. Kalimat yang menyatakan apa yang telah kuteruskan kepadamu mempunyai arti bahwa Paulus mengajarkan kepada jemaat Korintus ttg PK. Tetapi renungkan baik bahwa Paulus menuliskan selanjutnya, telah aku terima dari Tuhan. Perlu diperhatikan dengan seksama,  bahwa Paulus tidak kenal Tuhan Yesus, bahkan ia adalah penganiaya jemaat; dia tidak pernah mengikuti Yesus, dia tidak bersama2 Yesus dalam Perjamuan Malam. Bagaimana mungkin ia bisa berkata "telah aku terima dari Tuhan". Kata aku terima mempunyai arti Paulus tidak menerima dari orang lain, dari rasul lain; tetapi dia menegaskan bahwa ajaran PK dia terima dari Tuhan (langsung tanpa perantara -tambahan penulis). Karena bahasa Yunani yang digunakan dalam ayat itu adalah parelabon (bentuk perintah-imperatif) yang berarti dia terima dari Tuhan seperti Tuhan sedang berbicara di sisinya atau dapat dikatakan bahwa Paulus diajar langsung Tuhan, dijumpai dan diperintahkan untuk meneruskan ajaran tentang PK.
    Kalau direnungkan perkatan Pdt. DR. Yesaya Pariadji bahwa Yesus menjumpainya dan mengajarkan tentang PK kepadanya, adalah pengalaman yang sama yang dialami oleh Paulus. Beliau bukanlah termasuk golongan yang mengenal Yesus sebelumnya, tidak ada niatan menjadi seorang Kristen, tetapi Tuhan menjumpainya langsung (seperti menjumpai Paulus) dan mengajarkan (bahkan memerintahkan) ajaran PK untuk diteruskan kepada jemaat2. Sehingga beliau berani berkata "saya menerima ajaran ini dari Tuhan, jika saya dusta, saya siap dilempar ke neraka, setan berhak atas saya." Banyak orang mengkritik, kalau Tuhan mau menyingkapkan sesuatu hal tentang FirmanNya, kenapa bukan kepada pendeta, tetapi malah kepada orang yang dahulu tidak kenal Tuhan Yesus. Sebenarnya hal itu pulalah yang dialami oleh Paulus. Tuhan punya hak prerogatif untuk memilih siapa saja untuk menjadi alat bagiNya. Yes 65:1 menuliskan, Aku telah berkenan memberi petunjuk kepada orang yang tidak menanyakan Aku; Aku telah berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Aku. Aku telah berkata: "Ini Aku, ini Aku!" kepada bangsa yang tidak memanggil nama-Ku. Artinya Tuhan berkenan memberikan rahasiaNya (petunjuk dan ajaran) kepada orang yang tidak dianggap layak oleh manusia.
Jadi pelajaran pertama yang kita dapatkan adalah bahwa PK adalah ajaran/ perintah langsung Yesus untuk diteruskan kepada kita. Pengalaman Paulus sama dengan pengalaman Pak Pariadji dalam menerima ajaran ini.

2. Melalui PK - tubuh Kristus - kita menerima kesembuhan (ay. 24)
    Paulus mengutip kata-kata Tuhan Yesus "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!". Dalam kalimat itu Yesus ingin menyampaikan bahwa tubuh Yesus diberikan kepada kita. Jika kita mau merenungkan, Yesus tercambuk, di mahkotai duri, di siksa, dipaku bahwa ditikam karena kita. Seharusnya kita yang harus ada dalam posisi Yesus, karena memang kita layak dihukum. Tetapi Yesus menggantikan tubuh kita (yang seharusnya tersiksa) dengan tubuhNya, supaya tergenapi janji Tuhan "dengan bilur-bilurNya kamu disembuhkan". Karena sesungguhnya, Yesus sudah menanggung segala derita kita. Sehingga seharusnya manusia tidak terikat sakit lagi. Karena bilurNya sudah diberikan untuk kita supaya kita sembuh. Yang perlu dilakukan saat ini adalah dengan iman percaya sungguh, bahwa Yesus menyembuhkan karena tubuhNya sudah diberikan untuk kita. Perwujudan tubuh Kristus, kita terima di dalam PK, karena dalam PK kita mengakui roti sebagai tubuh Kristus. Oleh sebab itu dari iman kita kepada korban tubuh Kristus dan diwujudkan pada roti yang adalah tubuh Kristus, maka kita sembuh.
Jadi pelajaran kedua adalah melalui korban tubuh Yesus, tubuh kita yang sakit, Tuhan sembuhkan.

3. Melalui PK - darah Kristus - kita menerima pengampunan dosa (ay. 25)
    Paulus kembali mengutip kata2 Yesus "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Yesus menyebut kata Perjanjian Baru, otomatis ada Perjanjian Lama. Kisah dalam Perjanjian Lama adalah dimana orang Israel harus mencurahkan darah binatang sebagai tanda penebusan dosa. Setiap tahun mereka harus melakukan untuk penyucian diri. Darah Yesus dicurahkan sekali dan untuk selamanya bagi kita, sehingga jika kita percaya akan korban darah Kristus, segala dosa kita diampuni. Ibr. 9:13:14 mengatakan "Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup." Darah Yesus lebih mulia dari darah binatang yang dicurahkan dalam PL.
    Banyak ajaran yang melarang orang ikut PK kalau seseorang berdosa. Tetapi jika kita mau renungkan bahwa Yesus datang bukan untuk orang benar, tetapi orang berdosa. Dokter ada untuk orang sakit bukan orang sehat. Yesus mencurahkan darahNya bagi orang berdosa, bukan orang yang merasa benar. Sehingga setiap orang yang menerima PK, terima darah Yesus, dia ditebus dan dosanya diampuni. Perwujudan darah Yesus ada dalam anggur yang kita akui sebagai darah Yesus
Jadi pelajaran ketiga adalah melalui korban darah Yesus, segala dosa kita Tuhan ampuni.

4. PK bisa dilakukan kapanpun/ bahkan setiap hari
    Kutipan Paulus dalam kalimat Yesus, "perbuatlah ini setiap kali kamu meminumnya menjadi peringatan akan Aku" mengajarkan bahwa dalam PK kita mengingat dan mengenang perbuatan Tuhan dalam menebus kita. Sehingga peringatan akan korban tubuh dan darah Yesus dapat dilakukan kapan saja. Setiap kali kita mengenang akan pengorbanan Yesus, justru akan membuat kita semakin hari semakin mempunyai kesadaran bahwa Yesus selalu baik dalam hidup kita.
Yesus juga mengatakan bahwa saat kita makan roti dan minum cawan Tuhan, kita memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. Artinya kita selalu diingatkan selalu bahwa segala kutuk sudah selesai (yang berarti kutuk penyakit, kutuk penderitaan, kutuk dosa).

5. PK yang dilakukan secara benar mendatangkan mujizat.
    Banyak pengajaran yang berkembang tentang PK. Ada transubstansi, konsubstansi, dan substansi. Semua ajaran punya pandangan dan argumen yang berbeda-beda tentunya. Tetapi Alkitab mengatakan barangsiapa dengan cara yang tidak layak (termasuk dalam bentuk pengakuan), ia berdosa . . . sebab itu banyak di antara kamu yang lemah dan sakit dan tidak sedikit yang meninggal. PK seharusnya menjadi berkat bagi kita, tetapi cara yang salah dan mendatangkan hukuman. Secara simple orang/ gereja yang melakukan PK secara benar akan menjadi kuat, sembuh, umur panjang. Gereja Tiberias membuktikan dengan banyak mujizat yang terjadi. Yang lemah dikuatkan, yang sakit disembuhkan, yang divonis mati diberikan umur panjang. Karena kebalilkan dari peringatan Alkitab cara yang tidak benar. Artinya Tiberias melakukan apa yang benar, seperti yang Tuhan ajarkan/ perintahkan (Pelajaran 1).
Tuhan memerintahkan kepada Pdt Pariadji untuk mengajarkan bahwa PK bukanlah lambang, tetapi adalah benar tubuh dan darah Yesus. Yesus sendiripun tidak pernah mengatakan bahwa inilah lambang tubuhKu, inilah lambang darahKu. Tetapi inilah tubuhKu, inilah darahKu. Jadi apa yang dilakukan di Tiberias sesuai dengan apa yang Yesus lakukan, sehingga pembuktiannya dengan banyak mujizat yang terjadi.

Mempelajari Alkitab dari PL sampai PB, kita akan melihat bahwa setiap utusan Tuhan pasti selalu disertai dengan tanda dan mujizat, supaya setiap orang yang mendengarnya percaya bahwa dia diutus oleh Tuhan. Apa yang diajarkan di Tiberias bukan karena maunya pribadi seorang Pdt Pariadji, tetapi karena perintah Tuhan. Bagaimana supaya orang percaya bahwa Pdt Pariadji diutus Tuhan? Tuhan menyertainya dengan tanda dan mujizat. Kenapa anak2 dan bayi2 boleh diberikan PK? Karena darah binatang yang dicurahkan dalam PL saat orang Israel keluar dari tanah Mesir, bukan saja berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga seluruh keluarga (termasuk anak2). Dan di Tiberias bayi2 dan anak2 yang menerima PK, mereka juga menerima dan merasakan mujizat. Bahkan yang divonis mati di kandungan oleh dokter, bisa selamat karena menerima PK. Di saat kita mengimani bahwa perintah ini datangnya dari Tuhan kepada Pdt Pariadji dan gereja Tiberias, maka kuasaNya beserta dengan kita. Gereja Tiberias berdiri untuk mengembalikan ajaran yang benar, melalui kuasa PK ada kuasa Allah yang dinyatakan. Berbahagialah jika kita menerimanya karena berdasarkan perintah, bukan suatu penafsiran semata yang dapat bertentangan satu dengan yang lainnya dan menganggap penafsiran aku yang paling benar yang lain salah. Padahal ada 3 pandangan besar yang berkembang. Tetapi 1 yang kita yakini bahwa PK bukanlah kehendak manusia, tetapi kehendak/ perintah Tuhan untuk kita lakukan.

Tuhan Yesus memberkati